Sometimes quite is die,
sometimes quite is gold.
Ada
kalanya dimana hati merasa sesak tak tertahan, kecewa, terluka, ingin marah,
berteriak, dan pergi. Pada saat itulah, dibutuhkan kepandaian mengendalikan emosi,
mengendalikan diri. Tak lama, satu jam saja. Diam, tanpa kata, sepatah pun. Di situlah
Quite is Gold.
Karena
ternyata perasaan kita cuma butuh dikuasai saja. Tapi masalahnya, siapa yang
akan menguasai perasaan kita, Si setan merah di hati kiri atau ibu peri putih
di hati kanan. Dan ternyata “diam” cukup mampu membuat si setan merah pergi dan
menyerah. Dan saat itulah pada akhirnya kita bisa merasakan bahwa perasaan kita
lah yang berlebihan. Dan dengan sendirinya egois kita menepi memohon diri. Selain
itu, logika kita juga akan mulai
berperan, sehingga dengan sendirinya kita mengatakan “itu wajar”. Dan Well..,
Semua kembali baik-baik saja. Terakhir, satu stgep kedewasaan telah kita
tempuh.