Thursday 5 February 2015

Quite Is Gold

Sometimes quite is die, sometimes quite is gold.

Ada kalanya dimana hati merasa sesak tak tertahan, kecewa, terluka, ingin marah, berteriak, dan pergi. Pada saat itulah, dibutuhkan kepandaian mengendalikan emosi, mengendalikan diri. Tak lama, satu jam saja. Diam, tanpa kata, sepatah pun. Di situlah Quite is Gold.

Karena ternyata perasaan kita cuma butuh dikuasai saja. Tapi masalahnya, siapa yang akan menguasai perasaan kita, Si setan merah di hati kiri atau ibu peri putih di hati kanan. Dan ternyata “diam” cukup mampu membuat si setan merah pergi dan menyerah. Dan saat itulah pada akhirnya kita bisa merasakan bahwa perasaan kita lah yang berlebihan. Dan dengan sendirinya egois kita menepi memohon diri. Selain itu, logika  kita juga akan mulai berperan, sehingga dengan sendirinya kita mengatakan “itu wajar”. Dan Well.., Semua kembali baik-baik saja. Terakhir, satu stgep kedewasaan telah kita tempuh.

Tuesday 13 January 2015

Amazing Time

Hari itu 27 Desember 2014, Pagi bertandang membawa harapan besar bagiku. Entahlah, aku merasa semua prana di bumi bersatu padu membangun semangatku. Matahari bersinar lebih awal, terang, ini spesial karena matahari terbit dengan semerah itu di akhir Desember, tentu tak seperti biasanya.

Aku menghela nafas dengan dengan was-was saat detik-detik berdetak penuh gemuruh yang mengguncang namun berjalan sangat lamban. 
Angin membawa kabarmu, bahwa engkau masihlah dalam perjalanan menujuku. Ah hetiku semkain risau. Akan sampaikah kau dihadapanku, atau aral menghalangimu membatalkan harapanku. Aku risau, sangat risau. 

Hingga Tuhan mengabulkan pintaku, kau ada di hadapanku. Dan prosesi sakral itu berlangsung khidmat. Kau ucapkan ikrarmu "menjadi imam untukku, menjagaku, menjadikanku bagian dari hidupmu, dunia dan akhiratmu" 

Ketahuilah, bagiku, kau lebih dari itu_